Berita  

Kemenag dan IPARI Inisiasi Gerakan Wakaf Produktif

Acehreportase.id|Bireuen — Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen bersama Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Bireuen menginisiasi Gerakan Wakaf Produktif di Kecamatan Simpang Mamplam pada Selasa, (3/9/2025). Kegiatan ini berlangsung di lokasi penanaman sawit, Gampong Peuneulet Pemukiman Tambo, Kecamatan Simpang Mamplam.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Kankemenag Bireuen, Kasubbag TU, dan para Kepala Seksi di lingkungan Kemenag Bireuen. Hadir juga Kepala KUA se-Kabupaten Bireuen, Camat Simpang Mamplam, Keuchik Gampong Cure Baroh, Cure Tunong, Lhok Mane, Peuneulet Tunong, Peuneulet Baroh dan Gampong Calok beserta perangkat, serta Penyuluh Agama Islam dalam Kabupaten Bireuen.

Dalam sambutannya, Camat Simpang Mamplam, Hendri Maulana, S.IP, M.S.M, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kemenag Bireuen melalui IPARI.

“Ini sebuah penghargaan bagi kami. Semoga masyarakat dapat merawat pohon sawit wakaf ini sehingga pahalanya terus mengalir dan manfaatnya bisa digunakan untuk kemaslahatan masjid,” ujarnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bireuen, Dr. H. Zulkifli, S.Ag, M.Pd, dalam arahannya menegaskan, wakaf produktif merupakan salah satu strategi cerdas ASN Kemenag untuk menghidupkan lahan tidur dan memberdayakan umat.

Ia juga menekankan, program ini selaras dengan program prioritas Kemenag, khususnya dalam membangun kemandirian ekonomi umat, memperkuat moderasi beragama, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Kita tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanam harapan dan peradaban. Wakaf produktif ini adalah amal jariyah yang akan terus hidup, memberi manfaat bagi masjid dan masyarakat,” paparnya.

Ia juga menyinggung semangat kedermawanan ASN Bireuen. Menurutnya, begitu diminta kontribusi, para ASN langsung bergerak dengan sigap. Hal ini mencerminkan kepedulian dan solidaritas ASN dalam mendukung program keumatan.

“Sebelumnya Kemenag Bireuen telah menanam lebih dari 4.000 pohon Matoa sebagai bagian dari gerakan penghijauan dan pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.

Ketua IPARI Bireuen, Drs. Muzakir, sebagai penanggung jawab kegiatan menjelaskan, penanaman 110 pohon sawit ini adalah tahap awal dari program besar.

“Ke depan, kita menargetkan wakaf 1.000 pohon sawit yang akan didistribusikan ke berbagai masjid di Kabupaten Bireuen. Gerakan ini menjadi bukti bahwa wakaf bisa produktif dan berkelanjutan untuk mendukung kemaslahatan umat,” jelasnya.

Muzakkir menambahkan, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman sawit secara simbolis oleh Kepala Kankemenag Bireuen, disaksikan oleh seluruh undangan. Momen ini menjadi langkah nyata sinergi Kemenag Bireuen dan IPARI dalam mengoptimalkan potensi wakaf untuk mendukung pembangunan ekonomi umat yang mandiri dan berkelanjutan. (Syahrati)