Acehreportase.id| Di banyak desa di perbukitan Indonesia, pohon aren berdiri gagah tanpa banyak disadari nilainya. Ia tumbuh tinggi dengan ijuk hitam pekat dan mayang yang siap disadap. Selama ini, banyak petani hanya menjadikannya sumber kolang-kaling atau gula cetak sederhana. Padahal, bila dihitung dengan serius, aren adalah mesin uang yang bisa menghasilkan miliaran rupiah per tahun.
Mari kita bedah dengan angka-angka.
Hitungan Produksi Per Pohon
Satu pohon aren produktif rata-rata menghasilkan 12 liter nira per hari.
Dari 1 liter nira bisa dihasilkan 0,25 kilogram gula aren.
Jadi, satu pohon menghasilkan 3 kilogram gula aren per hari.
Dalam sebulan, satu pohon bisa menghasilkan ±90 kilogram gula.
Jika dijual Rp20.000/kg → Rp1,8 juta per pohon per bulan.
Sekarang bayangkan kalau punya 780 pohon di kebun 5 hektar.
Potensi Produksi di Kebun 5 Hektar
Jumlah pohon: ±780 batang.
Produksi gula aren per hari: 780 pohon × 3 kg = 2.340 kilogram gula.
Harga lokal (Rp20.000/kg) → Rp46,8 juta per hari.
Dalam sebulan: Rp1,4 miliar.
Setahun: Rp16,8 miliar omzet kotor.
Jika dipasarkan sebagai gula semut organik ekspor (Rp80.000/kg):
2.340 kg × Rp80.000 = Rp187 juta per hari.
Per bulan = Rp5,6 miliar.
Setahun = Rp67,2 miliar omzet kotor.
Perhitungan Laba Bersih
Setiap usaha pasti ada biaya: tenaga penyadap, bahan bakar untuk masak nira, pengemasan, transportasi, hingga biaya pemasaran. Ambil asumsi 30% dari omzet habis untuk biaya operasional.
Jika jual lokal (Rp20.000/kg):
Omzet tahunan = Rp16,8 miliar.
Laba bersih (70%) = Rp11,7 miliar per tahun.
Jika jual ekspor (Rp80.000/kg):
Omzet tahunan = Rp67,2 miliar.
Laba bersih (70%) = Rp47 miliar per tahun.
Sumber Penghasilan Tambahan
Pohon aren tidak hanya menghasilkan gula. Ada banyak produk sampingan yang menambah kekayaan:
Kolang-kaling
Satu pohon bisa menghasilkan ±300 kilogram kolang-kaling per musim.
Jika 780 pohon dipanen kolang-kaling, hasilnya bisa 234 ton.
Dengan harga Rp10.000/kg → Rp2,3 miliar tambahan tiap musim Ramadhan.
Ijuk
Ijuk aren dijual Rp5.000–Rp7.000/kg.
Dari ratusan pohon, bisa ratusan juta per tahun.
Lidi Daun
Dipakai untuk tusuk sate dan kerajinan.
Tambahan puluhan juta rupiah per tahun.
Tahapan Kaya dari Kebun Aren
Tahun 1–5: Menanam dan merawat aren. Belum panen, tapi bisa mulai hasil dari tanaman sela (jagung, kopi, pisang).
Tahun 6–8: Pohon mulai menghasilkan nira. Pendapatan awal muncul.
Tahun 10 ke atas: Produksi penuh. Dari sinilah uang miliaran mulai mengalir.
Tahun 20–30: Pohon tetap bisa disadap. Hasil stabil, bahkan bisa diwariskan ke anak cucu.
Simulasi Kaya Raya
Bayangkan seorang petani dengan 5 hektar kebun aren produktif:
Setiap hari ia bisa menjual 2,3 ton gula aren.
Omzet hariannya setara dengan harga sebuah mobil.
Dalam sebulan, omzet setara dengan harga sebuah rumah mewah.
Dalam setahun, jika ekspor, hasilnya bisa setara membangun hotel bintang empat.
Dan semua itu berasal dari pohon yang sekali tanam bisa berproduksi